Senin, 29 Juli 2013

(215) Kisah Anitthigandha Kumara

Dhammapada

  • BAB XVI. PIYA VAGGA – Kecintaan

    (215)Dari nafsu timbul kesedihan, dari nafsu timbul ketakutan;bagi orang yang telah bebas dari nafsu, tiada lagi kesedihan maupun ketakutan.


    Dhammapada Atthakatha : 

    (215) Kisah Anitthigandha Kumara

    Anitthigandha tinggal di Savatthi. Dia akan menikah dengan seorang wanita muda cantik dari kota Sagala, dari negara Maddas. Pengantin wanita datang dari kotanya ke Savatthi, dia jatuh sakit dan meninggal dunia dalam perjalanan. Ketika pengantin pria mendengar kabar tentang kematian pengantin wanitanya, dia menjadi putus asa.

    Dalam keadaan ini, Sang Buddha mengetahui bahwa waktunya sudah matang bagi pemuda itu untuk mencapai tingkat kesucian sotapatti. Sang Buddha menuju ke rumah pemuda tersebut. Orang tua pemuda itu memberi dana makanan kepada Sang Buddha. Setelah bersantap, Sang Buddha meminta orang tua pemuda itu untuk membawa anaknya menghadap Sang Buddha.

    Ketika pemuda itu tiba, Sang Buddha bertanya mengapa dia sedih dan putus asa. Pemuda itu menjelaskan seluruh kejadian tragis kematian pengantin wanitanya. Kemudian Sang Buddha berkata kepadanya, "O Anittthigandha! Dari nafsu timbul kesedihan; karena nafsu terhadap barang-barang dan kesenangan duniawi, kesedihan serta ketakutan muncul."

    Kemudian Sang Buddha membabarkan syair berikut :

    "kāmato jāyatī soko kāmato jāyatī bhayaṃ,
    kāmato vippamuttassa n’ atthi soko kuto bhayaṃ."

    Dari nafsu timbul kesedihan,
    dari nafsu timbul ketakutan;
    bagi orang yang telah bebas dari nafsu,
    tiada lagi kesedihan maupun ketakutan.

    Anitthigandha mencapai tingkat kesucian sotapatti setelah khotbah Dhamma itu berakhir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar